Penting : Pahamilah Kebutuhan Emosional Anak
Pokok-Pokok Etika Kehidupan Berbangsa
Etika Sosial dan Budaya
Etika Politik dan Pemerintahan
Etika Ekonomi dan Bisnis
Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Etika Keilmuan
Etika Lingkungan
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mas Heru
Etika Hidup
Karakter Anak Adalah Karakter Turunan
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada yang mengatakan bahwa karakter seseorang terbentuk secara turun temurun dan terkadang tidak disadari. Apakah bisa? Mungkinkah? Jawabnya Bisa dan Mungkin, dan biasanya ini terbentuk dari Believe atau kepercayaan atau keyakinan dari orangtua yang diturunkan kepada anak. Dan jika keyakinan yang diturunkan salah, sampai 7 turunan bisa salah jika tidak diperbaiki. Baiklah, simak terus tulisan ini dan dapatkan rahasia pemahaman baru.
Believe atau kepercayaan itu bukan berarti kita akan membahas persoalan agama atau keyakinan beribadah. Yang di maksud adalah suatu pemikiran yang terbentuk karena pengalaman yang berulang-ulang atau pengalaman yang berkesan. Jadi secara sederhananya bisa kita katakan sebagai perasaan “pasti” akan sesuatu hal. contohnya mungkin anda mempunyai perasaan yang pasti tentang kemampuan berhitung yang baik. jadi anda punya believe atau kepercayaan “wah saya itu pintar kalau berhitung ya”. Itu yang kita maksud dengan believe atau kepercayaan. Atau anda punya pikiran “seperti ah saya ini sering telat, ya”, believe saya sering telat ya itu bentuk seperti itu.
Point Of View / Sudut Pandang
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.
Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.
Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:
The Harder You Fall, The Higher You Bounce
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sore hari kemarin, 10-04-2012, ketika tengah menunggu jemputan di depan sebuah toko saya dihampiri oleh seseorang. Seperti jadi kebiasaan, kalau sedang menunggu saya selalu melihat sekeliling, dari lalu-lalangnya kendaraan dan orang di depan mata terkadang menemukan hal-hal yang menarik. Ketika tengah asyik melihat-lihat inilah saya didekati seseorang. Ketika dia berhenti di dekat saya, saya tidak menghiraukannya. Kemudian sambil mengulurkan tangannya dia menyebutkan namanya. Berkenalan maksudnya. Agak ragu juga saya menyambut uluran tangan ini. Karena saya lihat dia sopan dan ada sedikit takut-takut, makanya saya berkesimpulan bahwa dia tidak macam-macam. Akhirnya saya jabat juga dan menyebut nama saya.Setelah itu dia mengeluarkan dan menyerahkan secarik kertas ke saya sambil bilang :
“Ini pak kalau bapak butuh untuk pijat karena capai bisa menghubungi saya. Karena bapak bekerja bisa menghubungi saya di hari minggu pak.”
Setelah berbasa-basi sebentar dia kemudian pamit untuk melanjutkan perjalanannya. Ditangan saya masih ada secarik kertas pemberian dia. Saya amati kertas ini hanya sekedar kertas yang dipotong ala kadarnya…. Sederhana….Seadanya…. Disana tertulis sebuah nama dan nomor telepon. Ah…rupanya saya telah di prospek oleh tukang pijat sore itu.
Baca lebih lanjut
Bergurulah Pada Pohon Bambu
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salah satu faktor penting pebisnis untuk memenangkan persaingan adalah karakter. Maksudnya, karakter pebisnis yang bertanggung jawab dan responsif dalam menghadapi keadaan dan situasi bisnis sangat menentukan kesuksesan bisnisnya.
Masih bingung? Begini jelasnya.
Dunia bisnis itu ibarat medan pertempuran. Setiap pihak saling menyiapkan produk terbaiknya untuk diluncurkan ke pasaran. Sebelumnya, mereka telah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari survey pasar, segmentasi pasar, positioning produk, serta menyiapkan berbagai strategi promosi. Akan tetapi, seperti halnya dalam peperangan, situasi dan kondisi kerap tak menentu. Bisa saja tiba-tiba terjadi hujan dan badai. Atau kalau dalam situasi bisnis tiba-tiba saja terjadi ledakan jumlah pebisnis. Atau bisa juga produk lawan tiba-tiba telah diluncurkan terlebih dahulu dan menuai sukses besar. Bila kita tak siap, semua itu bisa saja membuat kita kalah mental. Persiapan yang sudah kita lakukan menjdi kocar-kacir. Atau kemungkinan terburuknya, bisa saja kita tak jadi berbisnis.
Baca lebih lanjut
ETIKA PARKIR
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada tanggal 8 April 2012 kemarin saya berkesempatan untuk mengantar ayahanda ke bandara international Juanda. Perjalanan panjang selama 18 jam Solo-Surabaya pergi-pulang memang melelahkan. Tapi bukan itu yang akan saya ceritakan kali ini. Ada peristiwa menarik yang saya tangkap selama di bandara tersebut. Yaitu ketidak konsistenan penerapan peraturan parkir oleh pihak pengelola bandara.
Sambil menunggu mengurus boarding pass dan take off nya ayah, saya iseng-iseng berdiri di depan bandara sambil melihat lalu lalangnya mobil. Di depan bandara ini ada daerah larangan parkir karena wilayah tersebut diperuntukkan hanya untuk zona penurunan penumpang ( Drop Zone ). Tapi pada kenyataannya masih ada juga yang melakukan parkir disana. Memang ada penindakan oleh pihak pengelola dengan menggembok ban mobil yang melanggar peraturan tersebut. Pada saat itu ada mobil kijang hijau yang parkir disana melebihi ketentuan. Sementara penumpangnya tak ada satupun yang berada di dekat mobilnya. Akhirnya oleh petugas perparkiran bandara mobil tersebut digembok.
ETIKA BERBICARA
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat. Namun alangkah bijaksananya jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Maksud kita hendak mengkomunikasikan sesuatu malah menjadi ajang memperpanjang daftar dosa. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.
Selain adab dan pemilihan kata dalam berkomunikasi, perhatikan juga materi atau isi pembicaraan kita. Berikut ini ada beberapa materi yang suka dijadikan topik dalam pembicaraan dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan kita pada pembicaraan yang berpotensi dosa.
Impian Yang Terbuang
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia memimpikan, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di berbagai negara dan ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepuk tangan kepadanya.
Suatu ketika, kota tempat tinggalnya dikunjungi oleh seorang pakar tari dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut. Akhirnya si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda bertanya,
“Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari? Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya”.
“Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit”,jawab sang pakar.