Penting : Pahamilah Kebutuhan Emosional Anak


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
 
Anak dan remaja lebih dikendalikan oleh emosi-emosi mereka daripada pemikiran rasional dan logis. Emosi ini menjelaskan mengapa anak dan remaja berperilaku demikian, termasuk perilaku yang merusak diri sendiri. Jadi jika kita ingin memotivasi mereka, sebaiknya kita pahami lebih dulu emosi yang mengendalikan mereka dan memanfaatkannya untuk mengarahkan perilaku dan pemikiran yang lebih memperdayakan.
Berikut adalah ketiga kebutuhan emosional anak:
1. Kebutuhan untuk merasa AMAN
Salah satu kebutuhan terkuat yang dibutuhkan seorang anak adalah perasaan aman. Aman didalam diri dan lingkungannya. Remaja mencari rasa aman dengan bergabung dengan sekelompok “geng” atau sekumpulan teman sebaya mereka, terlibat aturan sosial diantara mereka, serta meniru perilaku temannya.

Pokok-Pokok Etika Kehidupan Berbangsa


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mencermati adanya berbagai kondisi masa lalu dan masa kini serta tantangan masa depan, diperlukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa yang mengacu kepada cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa adalah mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa.
Adapun uraian Etika Kehidupan Berbangsa adalah sebagai berikut:

Etika Sosial dan Budaya

Etika Sosial dan Budaya bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai dan saling menolong di antara sesama manusia dan warga bangsa. Sejalan dengan itu, perlu menumbuhkembangkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untuk itu, juga perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya keteladanan yang harus diwujudkan dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun informal pada setiap lapisan masyarakat.
Etika ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kembali kehidupan berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menggugah, menghargai, dan mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah agar mampu melakukan adaptasi, interaksi dengan bangsa lain, dan tindakan proaktif sejalan dengan tuntutan globalisasi. Untuk itu, diperlukan penghayatan dan pengamalan agama yang benar, kemampuan adaptasi, ketahanan dan kreativitas budaya dari masyarakat

Etika Politik dan Pemerintahan

Etika Politik dan Pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggungjawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa.
Etika pemerintahan mengamanatkan agar penyelenggara negara memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap mundur apabila merasa dirinya telah melanggar kaidah dan sistem nilai ataupun dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara.
Masalah potensial yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertentangan diselesaikan secara musyawarah dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya, dengan tetap menjunjung tinggi perbedaan sebagai sesuatu yang manusiawi dan alamiah.
Etika Politik dan Pemerintahan diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis antarpelaku dan antarkekuatan sosial politik serta antarkelompok kepentingan lainnya untuk mencapai sebesar-besar kemajuan bangsa dan negara dengan mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi dan golongan.
Etika Politik dan Pemerintahan mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik untuk bersikap jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah hati, dan siap untuk mundur dari jabatan publik apabila terbukti melakukan kesalahan dan secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.
Etika ini diwujudkan dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainnya.

Etika Ekonomi dan Bisnis

Etika Ekonomi dan Bisnis dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi dan bisnis, baik oleh perseorangan, institusi, maupun pengambil keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan kondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur, berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemampuan saing, dan terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil melalui kebijakan secara berkesinambungan.
Etika ini mencegah terjadinya praktik-praktik monopoli, oligopoli, kebijakan ekonomi yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme, diskriminasi yang berdampak negatif terhadap efisiensi, persaingan sehat, dan keadilan, serta menghindarkan perilaku menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan.

Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada keadilan. Keseluruhan aturan hukum yang menjamin tegaknya supremasi dan kepastian hukum sejalan dengan upaya pemenuhan rasa keadilan yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.
Etika ini meniscayakan penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warganegara di hadapan hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan dan bentuk-bentuk manipulasi hukum lainnya.

Etika Keilmuan

Etika Keilmuan dimaksudkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.
Etika ini diwujudkan secara pribadi ataupun kolektif dalam karsa, cipta, dan karya, yang tercermin dalam perilaku kreatif, inovatif, inventif, dan komunikatif, dalam kegiatan membaca, belajar, meneliti, menulis, berkarya, serta menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Etika Keilmuan menegaskan pentingnya budaya kerja keras dengan menghargai dan memanfaatkan waktu, disiplin dalam berfikir dan berbuat, serta menepati janji dan komitmen diri untuk mencapai hasil yang terbaik. Di samping itu, etika ini mendorong tumbuhnya kemampuan menghadapi hambatan, rintangan dan tantangan dalam kehidupan, mampu mengubah tantangan menjadi peluang, mampu menumbuhkan kreativitas untuk penciptaan kesempatan baru, dan tahan uji serta pantang menyerah.

Etika Lingkungan

Etika Lingkungan menegaskan pentingnya kesadaran menghargai dan melestarikan lingkungan hidup serta penataan tata ruang secara berkelanjutan dan bertanggungjawab. (sumber : Tap VI/MPR/2001 )Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,

Mas Heru

Dikutip dari : SUMBER

Etika Hidup


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dan kehidupannya selalu bersinggungan dengan manusia lain. Setiap individu pasti memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu seseorang harus pandai-pandai menempatkan diri dalam kehidupan sosial agar tidak menyakiti dan merugikan orang lain. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya ETIKA dalam kehidupan.
Manusia tentunya hidup tidak untuk mencari musuh bukan. Setiap individu manusia mempunyai tujuan yang sama, perdamaian dan persaudaraan. Etika merupakan seperangkat aturan yang berfungsi untuk mengatur dan mengajari seseorang dalam bersikap. Etika akan membimbing manusia untuk berlaku sopan dan pantas  pada setiap orang.
Lantas etika seperti apa yang harusnya kita jalankan dalam kehidupan sosial kita ? Berikut beberapa etika hidup secara islami yang bisa kita terapkan :

Karakter Anak Adalah Karakter Turunan


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ada yang mengatakan bahwa karakter seseorang terbentuk secara turun temurun dan terkadang tidak disadari. Apakah bisa? Mungkinkah? Jawabnya Bisa dan Mungkin, dan biasanya ini terbentuk dari Believe atau kepercayaan atau keyakinan dari orangtua yang diturunkan kepada anak. Dan jika keyakinan yang diturunkan salah, sampai 7 turunan bisa salah jika tidak diperbaiki. Baiklah, simak terus tulisan ini dan dapatkan rahasia pemahaman baru.

Believe atau kepercayaan itu bukan berarti kita akan membahas persoalan agama atau keyakinan beribadah. Yang di maksud adalah suatu pemikiran yang terbentuk karena pengalaman yang berulang-ulang atau pengalaman yang berkesan. Jadi secara sederhananya bisa kita katakan sebagai perasaan “pasti” akan sesuatu hal. contohnya mungkin anda mempunyai perasaan yang pasti tentang kemampuan berhitung  yang baik. jadi anda punya believe atau kepercayaan “wah saya itu pintar kalau berhitung ya”. Itu yang kita maksud dengan believe atau kepercayaan. Atau anda punya pikiran “seperti ah saya ini sering telat, ya”, believe saya sering telat ya itu bentuk seperti itu.

Baca lebih lanjut

Point Of View / Sudut Pandang


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

Baca lebih lanjut

The Harder You Fall, The Higher You Bounce


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sore hari kemarin, 10-04-2012, ketika tengah menunggu jemputan di depan sebuah toko saya dihampiri oleh seseorang. Seperti jadi kebiasaan, kalau sedang menunggu saya selalu melihat sekeliling, dari lalu-lalangnya kendaraan dan orang di depan mata terkadang menemukan hal-hal yang menarik. Ketika tengah asyik melihat-lihat inilah saya didekati seseorang. Ketika dia berhenti di dekat saya, saya tidak menghiraukannya. Kemudian sambil mengulurkan tangannya dia menyebutkan namanya. Berkenalan maksudnya. Agak ragu juga saya menyambut uluran tangan ini. Karena saya lihat dia sopan dan ada sedikit takut-takut, makanya saya berkesimpulan bahwa dia tidak macam-macam. Akhirnya saya jabat juga dan menyebut nama saya.Setelah itu dia mengeluarkan dan menyerahkan secarik kertas ke saya sambil bilang :

“Ini pak kalau bapak butuh untuk pijat karena capai bisa menghubungi saya. Karena bapak bekerja bisa menghubungi saya di hari minggu pak.”

Setelah berbasa-basi sebentar dia kemudian pamit untuk melanjutkan perjalanannya. Ditangan saya masih ada secarik kertas pemberian dia. Saya amati kertas ini hanya sekedar kertas yang dipotong ala kadarnya…. Sederhana….Seadanya…. Disana tertulis sebuah nama dan nomor telepon. Ah…rupanya saya telah di prospek oleh tukang pijat sore itu.
Baca lebih lanjut

Bergurulah Pada Pohon Bambu


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salah satu faktor penting pebisnis untuk memenangkan persaingan adalah karakter. Maksudnya, karakter pebisnis yang bertanggung jawab dan responsif dalam menghadapi keadaan dan situasi bisnis sangat menentukan kesuksesan bisnisnya.

Masih bingung? Begini jelasnya.

Dunia bisnis itu ibarat medan pertempuran. Setiap pihak saling menyiapkan produk terbaiknya untuk diluncurkan ke pasaran. Sebelumnya, mereka telah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari survey pasar, segmentasi pasar, positioning produk, serta menyiapkan berbagai strategi promosi. Akan tetapi, seperti halnya dalam peperangan, situasi dan kondisi kerap tak menentu. Bisa saja tiba-tiba terjadi hujan dan badai. Atau kalau dalam situasi bisnis tiba-tiba saja terjadi ledakan jumlah pebisnis. Atau bisa juga produk lawan tiba-tiba telah diluncurkan terlebih dahulu dan menuai sukses besar. Bila kita tak siap, semua itu bisa saja membuat kita kalah mental. Persiapan yang sudah kita lakukan menjdi kocar-kacir. Atau kemungkinan terburuknya, bisa saja kita tak jadi berbisnis.
Baca lebih lanjut

ETIKA PARKIR


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada tanggal 8 April 2012 kemarin saya berkesempatan untuk mengantar ayahanda ke bandara international Juanda. Perjalanan panjang selama 18 jam Solo-Surabaya pergi-pulang memang melelahkan. Tapi bukan itu yang akan saya ceritakan kali ini. Ada peristiwa menarik yang saya tangkap selama di bandara tersebut. Yaitu ketidak konsistenan penerapan peraturan parkir oleh pihak pengelola bandara.

Sambil menunggu mengurus boarding pass dan take off nya ayah, saya iseng-iseng berdiri di depan bandara sambil melihat lalu lalangnya mobil. Di depan bandara ini ada daerah larangan parkir karena wilayah tersebut diperuntukkan hanya untuk zona penurunan penumpang ( Drop Zone ). Tapi pada kenyataannya masih ada juga yang melakukan parkir disana. Memang ada penindakan oleh pihak pengelola dengan menggembok ban mobil yang melanggar peraturan tersebut. Pada saat itu ada mobil kijang hijau yang parkir disana melebihi ketentuan. Sementara penumpangnya tak ada satupun yang berada di dekat mobilnya. Akhirnya oleh petugas perparkiran bandara mobil tersebut digembok.

Baca lebih lanjut

ETIKA BERBICARA


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat. Namun alangkah bijaksananya jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Maksud kita hendak mengkomunikasikan sesuatu malah menjadi ajang memperpanjang daftar dosa. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.

Selain adab dan pemilihan kata dalam berkomunikasi, perhatikan juga materi atau isi pembicaraan kita. Berikut ini ada beberapa materi yang suka dijadikan topik dalam pembicaraan dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan kita pada pembicaraan yang berpotensi dosa.

Baca lebih lanjut

Impian Yang Terbuang


Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia memimpikan, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di berbagai negara dan ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepuk tangan kepadanya.
Suatu ketika, kota tempat tinggalnya dikunjungi oleh seorang pakar tari dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut. Akhirnya si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda bertanya,

“Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari? Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya”.

“Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit”,jawab sang pakar.

Baca lebih lanjut